Cetak Rekor, Criss John Tungu Penghargaan IBHOF

Jumat, 02 Desember 2011

Cetak Rekor, Chris Jhon Nantikan Penghargaan IBHOF
Bola.net - Belum ada kabar resmi dari Museum Internasional Boxing Hall of Fame (IBHOF) di Canastota, New York, Amerika Serikat, yang menyatakan Chris Jhon menjadi nomine penerima penghargaan bergengsi tersebut.

Namun, dengan catatan rekor mempertahankan gelar ke-15 kali dan tidak terkalahkan sepanjang kariernya sejak 1998, juara super WBA kelas bulu (57,1 kg) tersebut sangat layak menjadi nomine penerima IBHOF.

Laga terakhir di Australia, Rabu (30/11), melawan Stanyslav Merdov dimenangi Chris Jhon dengan angka mutlak. Kemenangan atas petinju asal Ukraina tersebut, sekaligus menggenapkan rekor bertarungnya menjadi 46 (22 ko)-0-2.

Di Indonesia, dibandingkan semua juara dunia yang pernah ada sejak era Allyas Pical, Nico Thomas, hingga Muhammad Rachman, Chris Jhon hingga kini tercatat yang paling panjang masa menjadi juara dunianya, delapan tahun (2003/2011).

Bukan tanpa alasan jika petinju berjuluk The Dragon tersebut layak menjadi nomine IBHOF. Kalau menengok ke Asia, catatan 15 kali mempertahankan gelar adalah rapor yang membawa Jung Koo Chang (Korea Selatan) diabadikan di museum IBHOF pada 2010. Mantan juara dunia kelas terbang junior (49kg) WBC tersebut manjadi petinju Korsel pertama yang menerima penghargaan IBHOF.

Petinju Asia lainnya yang mengandalkan rekor mempertahankan gelar untuk masuk IBHOF adalah Khaosai Galaxy (Thailand). Mantan juara dunia kelas bantam junior (52,2) WBA yang sukses 19 kali mempertahankan gelar, menerima predikat IBHOF pada 1999.

Galaxy mundur sebagai juara dunia setelah tujuh setengah tahun tidak terkalahkan (1984/1991). Prestasi yang membuatnya diangkat anak oleh Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej. Hingga kini, Galaxy adalah petinju bayaran paling bersinar yang pernah dimiliki Thailand.

Di Thailand, Filipina, tercatat sebagai negara yang petinjunya sudah diakui IBHOF. Mereka bahkan punya dua nama, Pancho Villa dan Gabriel "Flash" Elorde. Villa mantan juara dunia kelas terbang (50,8 kg), sedangkan Elorde berjaya di kelas bulu super (58,9 kg) WBA dan WBC.

Jepang juga sudah menembus IBHOF sejak 1955 lewat Masahiko "Fighting" Harada, mantan juara dunia kelas bantam (53,5 kg) WBC dan WBA (1965/1967).

Para petinju asia yang tercatat di IBHOF memang berasal dari negara yang selama ini dikenal punya akar kuat di peta tinju bayaran dunia. Baik Filipina, Thailand maupun Jepang sudah lebih dulu memiliki juara dunia dibandingkan Indonesia. Di ketiga negara tersebut, praktis sulit ditemukan masa di mana mereka tidak memiliki juara dunia.

"Karena itu, Indonesia kini memiliki peluang melalui Chris Jhon. Syaratnya, Chris Jhon harus tetap menjaga gelarnya agar jangan lepas ke tangan petinju lainnya," ucap Raja Sapta Oktohari, promotor dari Mahkota Promotions yang menaungi chris Jhon, kepada Bola.net.

"Paling tidak, dalam dua tahun kedepan ini masih bisa mempertahankan gelarnya. Katakanlah minimal setahun dua kali mempertahankan gelar, maka pada tahun 2013, Chris Jhon akan menyamai rekor Galaxy, 19 kali mempertahankan gelar. Sebuah rapor bagus untuk menembus IBHOF, yang resmi beroperasi sejak 1989 dan diakui sebagai salah satu penghargaan bergengsi di pentas tinju dunia," bebernya.

Okto- sapaan Raja Sapta Oktohari- melanjutkan, dengan demikian, Chris Jhon dapat merasakan gelar yang sebelumnya dinikmati oleh Joe Luis, Rocky Marciano, Muhammad Ali, Mike Tyson, Roberto Duran, Sugar Ray Leonard, Marvin Hagler, Julio Cesar Chavez, Jeff Fenech, Kowtya Tszyu, Azuma Nelson, Carlos Monzon, dan petinju-petinju top lainnya. (esa/mac)

0 komentar:

Posting Komentar